APA ITU RENUNAGAN ?
Apa Itu Renungan? Renungan pemikiran mendalam terhadap cerita, analogi, anekdot, atau
peristiwa untuk mendapatkan hikmah tertentu. Jadi merenung
berbeda dengan melamun. Ada hasil
yang kita dapatkan dari renungan, yaitu berupa hikmah.
Dan hikmah itu selalu baik. Apa istimewanya
hikmah yang kita dapatkan dari renungan? Kuncinya adalah hikmah yang kita
dapatkan hasil pemikiran mendalam dari
sebuah cerita, analogi, anekdot, atau peristiwa akan langsung masuk ke dalam
qalbu kita. Proses mendapatkan hikmah dari renungan adalah sebuah momen AHA
atau pencerahan yang tidak akan mudah dilupakan. Inilah yang menjadikan hikmah
dari hasil renungan akan awet menempel pada qalbu kita. Renungan Ada Di Al Quran Jika kita perhatikan, dalam al Quran banyak sekali ayat-ayat bahan renungan.
Kisah dan peristiwa masa lalu mendominasi Al Quran
yang pasti syarat dengan hikmah nilai-nilai luhur. Allah
memerintahkan kita untuk merenungi (tadzabur)
alam agar kita bisa menemukan tanda-tanda kebesaran Allah, Dan Dia menundukkan
malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu
ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah)
bagi kaum yang memahami (nya), (QS An Nahl:12) Banyak perumpaan (analogi) dalam Al Quran yang akan membawa kita menemukan banyak
hikmah yang tida ternilai harganya. Di sekitar kita pun, banyak yang bisa kita
renungi dan kita dapatkan hikmahnya. Atau kita juga bisa mendapatkan hikmah
dari renungan-renungan yang sudah dilakukan oleh orang lain. Berikut adalah
renungan-renungan yang bisa Anda baca untuk menambah pembendaharaan hikmah baik
untuk sukses dunia dan akhirat.
Semoga Bermanfaat Bagi kehidupan Kita, Aamiin !
TRANSLATE.....!
Semoga Bermanfaat Bagi kehidupan Kita, Aamiin !
TRANSLATE.....!
What is Meditation ? Meditations deep thought to the stories, analogies , anecdotes , or event to get a
certain wisdom . So different from the dreamy brooding . No results we get from
the reflection , in the form of wisdom . And wisdom
is always good . What is so special about the
lessons we get from afterthought ? The key is the wisdom that we get the result of deep thought of
a story , analogy , anecdote , or the event will go directly into our hearts .
The process of getting the wisdom of reflection is an AHA moment or epiphany that will not easily
be forgotten . This is what makes the wisdom of the results will be
long-lasting reflections stick to our hearts . There Is musings If we consider
the Quran , the Quran verses lot of ruminating . Story and past events dominate
definite requirement Quran with noble values wisdom . God commands us to
contemplate ( tadzabur ) nature so that we can find signs of God , and He subjected
the night and day , sun and moon for you . And the stars were subdued ( for you
) by His command . Verily in this is absolutely no sign of ( power of God) for people who
understand (it) , ( Surat an- Nahl : 12 ) Many parable ( analogy ) in the Qur'an that will bring us find many priceless lessons tida . Around us
too , a lot that we can contemplate and we get the lesson . Or we can also get
lessons from reflections that have been done by someone else . Here are the
reflections that you can use to increase the good lessons for successful
pembendaharaan world and the hereafter .
Hopefully benefit For our lives , Aamiin !
Hopefully benefit For our lives , Aamiin !
B.MENJADI PRIBADI YANG BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN
5 Langkah Menjadi Pribadi Yang Bermanfaat Posted
by Rahmat ST On September 27, 2012 12 Comments Mengapa
Harus Menjadi Pribadi Yang Bermanfaat? Menjadi Pribadi Yang BermanfaatMenarik
sekali, banyak tulisan yang membahas pentingnya menjadi
pribadi yang bermanfaat. Mengapa banyak orang yang tertarik tentang bahasan ini, sebab
ini salah satu perintah Rasulullah saw kepada umatnya. Sabda
beliau: Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang
lain (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan
Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah) Menjadi pribadi yang
bermanfaat adalah salah satu karakter yang
harus dimiliki oleh seorang Muslim.
Seorang Muslim lebih diperintahkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain,
bukan hanya mencari manfaat dari orang atau memanfaatkan orang lain. Ini adalah
bagian dari implementasi konsep Islam yang penuh cinta, yaitu
memberi. Selain itu, manfaat kita memberikan manfaatkan kepada orang lain, semuanya
akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri. Jika
kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri (QS.
17:7) Barangsiapa membantu keperluan saudaranya, maka Allah membantu
keperluannya. (Muttafaq ‘alaih) Siapa yang
menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan2 dunia, Allah
akan menyelesaikan kesulitan2nya di hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan
orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan
akhirat (HR-Muslim) Setelah mengetahui
manfaat “menjadi pribadi yang bermanfaat”, pertanyaanya adalah bagaimana
caranya agar kita menjadi pribadi yang bermanfaat? Langkah-langkah Menjadi
Pribadi Yang Bermanfaat Langkah…
#1: Menjadi Pribadi Yang Bermanfaat Adalah Kemauan
Kuncinya adalah kemauan, kemauan kita memberikan manfaat kepada orang lain.
Jika kita punya harta, kita bisa memberikan manfaat kepada orang lain dengan
harta. Jika kita punya ilmu, kita bisa memberikan manfaat ilmu kepada orang
lain. Jika kita punya tenaga, kita bisa memberikan manfaat dari tenaga kita
kepada orang lain. Ini adalah langkah awal, Anda harus memiliki kemauan untuk
memberikan manfaat kepada orang lain. Bagaimana pun kondisi Anda. Jangan malah
mencari-cari cara untuk mendapatkan manfaat dari orang lain bahkan memanfaatkan
orang lain. Jika Anda mau, bagaimana pun kondisi Anda, Anda bisa memberikan
manfaat kepada orang lain. Mau? Langkah…..
#2:
Take Action Now Apa yang bisa Anda lakukan sekarang untuk
memberikan manfaat kepada orang lain? Anda bisa share artikel ini melalui
facebook atau twitter Anda. Ini jauh lebih memberikan manfaat kepada
teman-teman Anda daripada Anda update status yang tidak penting bahkan hanya
berisi keluhan dan caci maki. Lihat sekitar Anda, adakah yang bisa Anda bantu.
Adakah yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki lingkungan, rumah, atau kantor
Anda? Akan banyak yang bisa Anda lakukan untuk memberikan manfaat kepada orang
lain. Langkah……
#3:
Biasakanlah Memberikan Manfaat, Jadikan Gaya Hidup Anda Jika
memberikan manfaat kepada orang sudah menjadi kebiasaan Anda, maka Anda sudah
mulai menjadi pribadi yang bermanfaat. Pada langkah #2, Anda baru disebutkan
melakukan kebaikan (belum menjadi akhlaq), namun jika sudah menjadi kebiasaan
dan menjadi gaya hidup Anda, maka Anda sudah mulai menjadi pribadi yang
bermanfaat. Ini yang kada dilupakan orang. Banyak yang hanya membahas sampai
melakukan kebaikan dengan cara membantu orang orang lain. Namun itu belum
menjadi kepribadian, baru sebatas mau melakukan. Sebuah tindakan, akan menjadi
sebuah akhlaq saat Anda sudah melakukan dengan biasa tanpa memikirkannya
terlebih dahulu. Anda memberi, belum tentu kepribadian Anda. Namun jika Anda
sudah biasa memberi dan menjadi gaya hidup Anda, barulah disebut kepribadian.
Langkah……
#4:
Tingkatkan Manfaat Diri Anda Harus ditingkatkan? Tentu saja, sebab
menurut hadits diatas tidak hanya mengatakan menjadi pribadi yang bermanfaat,
tetapi ada kata superalif yaitu paling. Artinya Anda ditantang untuk menjadi
juara dalam kebaikan. Anda harus menjadi yang paling memberikan manfaat kepada
orang lain. Bukan sekedar memberikan manfaat. Bagaimana cara meningkatkan
manfaat diri Anda? Ya, Anda harus meningkatkan kuantitas dan kualitas kebaikan
Anda. Kuantitas bisa dilihat dari frekuensi dan besarnya apa yang Anda berikan
kepada orang lain. Sementara kualitas manfaat ditingkatkan dengan cara
meningkatkan kualitas diri Anda, yaitu dengan meningkatkan keterampilan dan
kemampuan Anda, sehingga apa yang Anda berikan semakin bermanfaat. Klik disini
untuk meningkatkan kualitas diri Anda! Langkah……
#5: Raihnya Manfaatnya
Untuk Anda Juga Jangan sampai, Anda memberikan manfaat
tetapi tidak memberikan manfaat untuk diri Anda sendiri. Bukan, saya bukan
mengatakan berharap dari orang yang kita berikan manfaat. Bukan itu. Namun,
yang saya maksud adalah kita harus menghindari dari semua
penghapus pahala amal, itu ketidak ikhlasan atau riya’.
Jadi, agar kita benar-benar mendapatkan dari manfaat yang kita berikan kepada
orang lain, kita harus ikhlas. Ikhlas adalah kunci diterimanya
amal. Dan hanya amal yang diterima Allah SWT yang akan memberikan
manfaat kepada kita dunia dan akhirat. Niatkan, bahwa apa yang
kita lakukan hanya karena Allah, bukan karena ingin disebut pribadi yang
bermanfaat (pujian). Penyakit riya sungguh tidak terlihat,
sangat samar, sehingga kita harus hati-hati. Maka barangsiapa yang mengerjakan
kebaikan sebesar dzarrah-pun, ia akan mendapatkan balasannya
(QS. Al Zalzalah:7) Itulah kelima langkah menjadi pribadi yang bermanfaat, bahkan
paling bermanfaat.
Semoga Bisa Memperkaya Wawasan Kita_Jack !